Kumpulan Puisi Kehidupan Part II ( Menembus Ruang dan Waktu )

Dhedi R Ghazali | Saturday, March 22, 2014 | 0 komentar
Kumpulan Puisi Kehidupan Part II ( Menembus Ruang dan Waktu )
Tidak akan pernah habis kata-kata untuk membahas kehidupan di dunia. Berbagai warna dan tema senantiasa tercipta dari rajutan kata-kata para pujangga. Dan ternyata tak hanya tentang cinta yang bisa bersabda lewat kata namun kehidupanpun menyimpan banyak perkataan yang harus diungkapkan agar terdengar dan dirasakan oleh semua insan. Ini adalah beberapa kumpulan puisi kehidupan yang telah saya ciptakan. Dengan berbagai tema yang berbeda, saya mencoba untuk merangkai semua itu dalam keindahan karya sastra. Meskipun saya masih baru dalam dunia sastra, semoga saja rangkaian kata-kata ini bisa memberikan inspirasi dan motivasi bagi para pembaca.


AKU BUKAN ANAK HARAM

Aku adalah buah jalan yang terasingkan
Dipinggirkan dari persaingan kehidupan yang kejam

Aku adalah anak dari emak
Tercipta oleh tapak-tapak tak berjejak

Janganlah salahkan kelahiranku
Salahkanlah ibu dan bapak-bapakku...
Yang telah bersenggama di luar batas agama
Yang telah bercinta atas nama suka sama suka

Aku tegaskan!!
Aku bukanlah ANAK HARAM
Aku sama seperti kalian
Dilahirkan atas kehendak Tuhan
Meski memang dari buah tangan perzinaan

Yogya, 19 Maret 2014
Dhedi R Ghazali


?

Dimana orasi-orasimu?
Jangan tanyakan aku
Aku sendiri tak tahu

Tanyakan saja pada kata-kata
Yang menemani senja yang tengah berduka
Bersama jelata yang dianiaya majikannya

Yogya, 18 Maret 2014
Dhedi R Ghazali


TAMAT

Hilang sudah kata-kata
Sirna tak tersisa!!!

Hanya tertinggal nama...

Yogya, 18 Maret 2014
Dhedi R Ghazali


CERMINKU BERDEBU

Cerminku berdebu
Cerminku buram
Penuh dengan kotoran-kotoran

Sedangkan aku masih saja bercermin padanya

Muak aku dengan aku yang nampak di cermin itu
Dengan senyum menghina penuh nista

Cerminku masih berdebu
Cerminku masih buram
Belum bisa kubersihkan

Yogya, 14 Maret 2014
Dhedi R Ghazali


TIDAKKAH KAU?

Tak sampaikah kepadamu?
Tentang anak-anak tak berbapak dan tak beremak
Tentang mereka yang tergeletak dan terinjak
Tentang mereka yang tak mampu berteriak
Tentang mereka yang mendadak tersentak
Dibentak rompak-rompak juga pembajak-pembajak pajak

Tidakkah kau lihat?...
Tentang bapak-bapak yang tak dapat bergerak
Tentang emak-emak yang tak dapat memasak
Tentang otak-otak yang sesak teriak-teriak serak

Tidakkah kau dahaga?
Akan senyum sapa mereka
Tentang canda tawa mereka
Yang direnggut keadaan carut marut
Merunduk takut hanya termanggut-manggut

--------------------------

Sstttttt...
Jangan berisik, takut mereka terusik
Karna hanya dalam lelapnya mereka bisa temukan bahagia
Karna hanya dalam mimpi mereka bisa menari

Yogya, 18 Maret 2014
Dhedi R Ghazali
Kehidupan Tanpa Batas

Puisi Untuk Ayah

Dhedi R Ghazali | Friday, March 21, 2014 | 4komentar
Puisi Untuk Ayah
Ayah... Adalah sosok yang begitu berharga dan berjasa dalam kehidupan kita. Dia lah seseorang yang membanting tulang demi kehidupan keluarga. Segalanya dia lakukan demi masa depan anak-anaknya. Tiada kata yang bisa menggantikan perjuangan seorang ayah demi anak dan keluarganya. Namun kali ini saya akan memberikan beberapa tatanan kata yang khusus saya persembahkan buat para Ayah di dunia ini. Buat seorang lelaki yang tiada henti mencari dan terus mencari nafkah. Yang tiada lelah melangkah meski kadang goyah. Seorang sosok inspiratif dibalik keberhasilan anak-ankanya. Inilah persembahan dari saya untuk seluruh Ayah di dunia. Meskipun kata-kata ini sederhana dan tidak terlalu berharga, namun setidaknya lewat untaian kata ini saya ingin mengabadikan kegigihan seorang Ayah demi anak dan keluarga tercintanya.


AYAH PART I

Ayah...
Kau terus berjalan ribuan mill
Tak jarang tubuhmu menggigil
Darah dan nanah tercurah
Demi anak-anakmu menikmati bangku sekolah

Ayah...
Jutaan rintangan yang panjang membentang
Kau terjang dengan kepalan tangan telanjang
Demi sebuah masa depan anak-anakmu tersayang
Masa depanmu tak lagi kau pikirkan

Ayah...
Benturan dan hempasan bungkukkan rusuk-rusukmu
Sengaatan mentari membakar tubuh legammu
Hingga terlihat jelas tubuh rentamu
Melemah dimakan sang waktu yang terus berlalu

Ayah...
Setiap tuturmu mengajakku menuju kebaikan
Setiap kekesalan yang kau lontarkan membawaku kedalam perbaikan
Hingga tak jarang airmata kau deraikan
Melihat anak-anakmu melawan kerasnya kehidupan

Ayah...
Dalam guratan pena ini
Yang tak sebanding dengan semua yang kau beri
Ku pahatkan cerita tentangmu
Ku tuliskan jejak-jejak perjuanganmu
Ku goreskan setiap jengkal langkahmu
Agar terbaca oleh anak cucumu

Yogya, 14 Maret 2014
Dhedi R Ghazali


AYAH PART II

Ayah...
Tanpa lelah kau berjalan
Di tepian jurang-jurang kesederhanaan
1 mili mendekati kemiskinan

Masih saja kau tak lelah mengejar nafkah
Terkadang langkahmu goyah
Kakimu berlumur darah dan nanah
Namun "demi nafkah" kau tetap tabah melangkah

Ayah...
Guratan tanggung jawab terpahat di setiap urat dalam tubuhmu
Mengalir bersama aliran darahmu
Melebur satu dalam setiap jengkal langkahmu

Jejak-jejak kau tapak demi keluarga dan anak
Nafasmu tak jarang tersengal bahkan sesak
Namun tiada keluh kesah di tuturmu
Dengan teguh kau tetap tapaki jalan itu

Aku, Anakmu....
Hanya mampu memapahmu dengan doa-doaku
Yang akan senantiasa menemani perjalananmu
Menembus ruang dan waktu demi keluargamu
Hingga di penghujung usiamu

Yogya, 14 Maret 2014
Dhedi R Ghazali


Jika menurut kalian, artikel ini bermanfaat. Silahkan di-share untuk teman Anda, sahabat Anda, keluarga Anda, atau bahkan orang yang tidak Anda kenal sekalipun. Setelah membaca, saya harap juga bisa meninggalkan komentar serta like fans page kehidupan tanpa batas.  Semoga Anda juga mendapatkan balasan pahala yang berlimpah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

“Barangsiapa yg memberi petunjuk atas kebaikan, maka baginya adalah pahala seperti orang yg melakukan kebaikan itu.” (HR Muslim)


Kehidupan Tanpa Batas

Kumpulan Puisi Sa-Saka Part II

Dhedi R Ghazali | Sunday, March 09, 2014 | 0 komentar

Kumpulan Puisi Sa-Saka Part II
CATATAN PERADABAN EDAN

Kemsikinan, kesejahteraan, keadilan dan kemakmuran diundang-undangkan
Dituliskan tanpa dijalankan, dibiarkan!!!...
Rancangan-rancangan dirapatkan, dana digelontorkan
Dihambur-hamburkan tak menghasilkan
Disia-siakan tanpa kejelasan

Kapan kemiskinan dientaskan?
Kapan kesejahteraan diciptakan?
Kapan kemakmuran direalisasikan?
Kapan keadilan ditegakkan?
Tanyakan pada pimpinan-pimpinan edan.

Perut-perut kelaparan bergelimpangan
Penganguran semakin berserakan
Kejahatan berkeliaran di jalan
Hukum-hukum diperjual-belikan, dipermainkan
Pendidikan, kesehatan semakin dikomersilkan

Keinginan perubahan disampaikan
Lewat jeritan pesakitan
Lewat ratapan kebodohan
Lewat tangisan jalanan
Tak didengarkan, dibiarkan!

Pimpinan semakin edan
Kezaliman semakin menakutkan
Kekuasaan dijadikan rebutan
Negara berantakan dan diluluhlantahkan
Inilah catatan peradaban edan!!!

Yogya, 08 Maret 2014
Dhedi R Ghazali

TAUBAT SEBELUM TERLAMBAT

Ayat-ayat dipanjat, telinga disumbat
Syahwat memikat, maksiat diembat

Shalat terlewat, bejat melumat
Aurat-aurat terlihat, mata menjilat

Hujat-menghujat jadi adat,
Martabat pejabat jadi alat,
Amanat rakyat disikat, rakyat melarat!

Sekarat mendekat, tak sempat bertaubat,
Nikmat akhirat lewat, neraka didapat!!!

Yogya, 06 Maret 2014
Dhedi R Ghazali

Jika menurut kalian, artikel ini bermanfaat. Silahkan di-share untuk teman Anda, sahabat Anda, keluarga Anda, atau bahkan orang yang tidak Anda kenal sekalipun. Setelah membaca, saya harap juga bisa meninggalkan komentar serta like fans page kehidupan tanpa batas.  Semoga Anda juga mendapatkan balasan pahala yang berlimpah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

“Barangsiapa yg memberi petunjuk atas kebaikan, maka baginya adalah pahala seperti orang yg melakukan kebaikan itu.” (HR Muslim)

Kehidupan Tanpa Batas

Tanyakan Pada Tuhanku ( Allah SWT )

Dhedi R Ghazali | Sunday, March 09, 2014 | 0 komentar
Tanyakan Pada Tuhanku ( Allah SWT )
Rasanya sudah lama saya tidak menulis sebuah karya sastra berupa puisi dengan tema keromantisan yang dibalut dengan keindahan agama. Nah, kali ini saya akan mempersembahkan sebuah puisi dengan tema tersebut. Puisi ini tercipta saat saya sedang merenung pada suatu malam. Saat itu yang sedang dalam angan-anganku adalah tentang sebuah ketulusan cinta yang sedang mendekati hari pernikahan. Kalau di daerah jawa ada sebuah adat yang sampai saat ini masih sering dilakukan. Adat tersebut adalah " disapih ". Disapih merupakan suatu adat dimana seorang perempuan tidak boleh keluar rumah untuk beberapa hari sebelum hari pernikahannya. Puisi ini menceritakan seorang gadis yang sedang mengalami keraguan terhadap cinta dari pria yang ingin menikahinya. Sang pria mencoba meyakinkan pada gadis tersebut bahwa dia memang serius dan siap untuk menikahinya. Berbagai tulisan dia buat untuk meyakinkan gadis itu, sampai akhirnya sang pria tersebut hilang akan harus berbuat bagaimana lagi. Maka dibuatlah sebuah puisi yang di dalamnya berisi curahan hati pria tersebut. Sang pria meminta sang gadis untuk bertanya pada Allah SWT tentang semua yang sedang mereka hadapi. Itulah inti dari puisi yang saya ciptakan, langsung saja ini dia puisinya :

Jika dan hanya jika,
Semua kata-kata bisa artikan ini semua
Maka tak akan berakhir sia-sia

Percuma!!!
Ribuan bahkan jutaan kata telah kutulis dengan pena,
Tetap saja kau diam seribu bahasa,

Lalu, haruskah kuungkap semua itu lewat cumbuku denganmu???
Lewat pertemuan bibirku dan bibirmu???
Atau, lewat dekapku yang bernafsu???
Atau mungkin, lewat senggama kita???

Tak usah kau harapkan semua itu dariku,
Kenapa??
Apakah karena aku tak ingin??
Sungguh aku juga manusia biasa yang mempunyai seribu keinginan saat bersama wanita.
Lalu kenapa??
Apakah karena kamu tak cantik??
Sungguh kau cantik jika tidak, mana mungkin aku tertarik??

Kau benar ingin tahu??
Jika kau ingin tahu,
Tanyakan saja semua itu pada Tuhanku
dalam sujudmu saat sepertiga malammu.

Yogya, 04 Maret 2014
Dhedi R Ghazali


Jika menurut kalian, artikel ini bermanfaat. Silahkan di-share untuk teman Anda, sahabat Anda, keluarga Anda, atau bahkan orang yang tidak Anda kenal sekalipun. Setelah membaca, saya harap juga bisa meninggalkan komentar serta like fans page kehidupan tanpa batas.  Semoga Anda juga mendapatkan balasan pahala yang berlimpah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

“Barangsiapa yg memberi petunjuk atas kebaikan, maka baginya adalah pahala seperti orang yg melakukan kebaikan itu.” (HR Muslim)
Kehidupan Tanpa Batas

Kasih Ibu Sepanjang Waktu

Dhedi R Ghazali | Saturday, March 08, 2014 | 0 komentar
Kasih Ibu Sepanjang Waktu
Entah apa yang merasuki pikiranku waktu itu hingga aku sampai hati membantah kata-kata ibuku sendiri. Kurasa setan telah membisikkan rayuan kebodohan pada anak yang sempat durhaka ini. Hingga pada suatu hari kumelihat sebuah kisah yang begitu membuat resahku mendesah-desah. Bukan karena apa, hanya sebab apa yang kulihat seolah memberikan pesan moral yang begitu besar. Cerita ini berawal dari sebuah pertemuanku dengan sesorang disela waktu saat kami sama-sama bertemu di sebuah warung nasi. Sedikit basa-basi hingga obrolan kami semakin menjadi. Entah angin apa yang membawa perbincangan kami hingga dia mengajakku melintasi dunianya yang sungguh sarat akan makna. Bagaimana tidak, baru saja dia ditinggal bidadari dunianya yang telah melahirkan dan membesarkan dia di dunia. Iya, ibunya baru saja tutup usia di kala umurnya belum terlalu tua. Baru 45 tahun Sang Ibu menikmati kehidupan dengan keluarga utamanya dengan anak semata wayangnya itu.

Akhirnya obrolan siang itu sampailah pada keharuan yang berujung dengan linangan air mata kepedihan. Waktu ibunya meninggal, dia sedang berada diluar kota untuk menyelesaikan sekolahnya. Saat itu ibunya menyuruh anaknya tersebut meneruskan jenjang pendidikannya menuju bangku kuliah. Bukan Sang Ayah yang membiayainya, tapi Sang Ibu. Karena Sang Ayah entah pergi kemana meninggalkan mereka berdua saat dia masih didalam rahim ibunya. Baginya Ibu adalah ayahnya dan Ibu adalah Ibunya juga. Singkat cerita, waktu itu adalah hari yang berbahagia karena dia telah usai menyelasikan kuliahnya dan akan segera mendapatkan gelar sarjana setelah wisuda. Dengan penuh semangat dia menelpon ibunya, tapi ternyata yang mengangkat telpon adalah neneknya. 

" Nek, Ibu dimana kug yang mengangkat telpon ini nenek ?"
" Ibumu sedang kerja di luar kota nak, ada apa ",
" Besuk aku wisuda nek, tolong sampaikan kepada ibu buat datang besuk di acara wisudaku itu "
" Iya, nanti nenek sampaikan "

Esokpun tiba. Namun Ibunya tak kunjung datang juga hingga akhirnya dia wisuda tanpa ditemani ibunya. Dia pun merasa kesal dan sempat bergumam " Dasar Ibu, kenapa dia tak datang. Aku kecewa dengan dia, dia lebih mementingkan pekerjaanya daripada kebahagiaan anaknya ini. Besuk aku akan kembali kerumah dan marah-marah di depannya, biar dia sadar kalau apa yang dia lakukan itu salah besar.

Esok harinya, dia pulang kerumah. Namun di rumah tidak ada siapa-siapa. Tanyalah dia kepada tetangga sebelah rumahnya.

" Pak, Ibu dan nenek saya kemana ya, kug gak ada di rumah ".
" Loh, Ibu kamu kan masuk Rumah Sakit semenjak 3 Minggu yang lalu, "
" Rumah Sakit???? Rumah Sakit mana Pak "
" Itu di Rumah Sakit seberang jalan"

Lantas dia bergegas menuju rumah sakit itu. Alangkah terkejutnya dia saat meliha ibunya terbaring lemah dengan hidung ditutup alat oksigen dan tangan di suntik infus juga darah. Dia  mendekati ibunya sambil berkata
" Ibu sakit apa??"
Dengan lirih ibunya menjawab " Ibu tidak apa-apa nak, bagaimana dengan kuliahmu?. Hari ini kamu wisuda kan?? Maaf ibu tidak bisa menemanimu."
" Kenapa Ibu tidak memberi tahu kalau ibu sedang sakit ?"
" Ibu tidak mau kamu kepikiran saat kamu ingin pendadaran nak. Ibu tidak ingin jadi hambatan dalam kuliahmu juga dalam kamu menggapai cita-citamu. "

Tak selang lama, akirnya Sang Ibu menghembuskan nafas terakhirnya. Ternyata selama ini ibunya menderita kanker darah yang telah lama berada dalam tubuhnya. Namun dia menyebunyikan semua itu dan terus saja bekerja tanpa mempedulikan penyakitnya itu. Bukan untuk membeli emas dan lain sebagainya, hanya sekedar untuk mengkuliahkan anaknya hingga mendapat gelar sarjana. Anak itupun berlinang airmata karena ditinggal bidadari dunianya itu. Sampai saat ini dia hanya bisa menitipkan rindu kepada ibunya lewat doa-doa yang senantiasa dia lantunkan.

Mungkin cerita semacam ini sudah sering kita dengar. Cerita semacam ini pula telah sering membuat kita meneteskan airmata. Tapi entah kenapa, seolah magis dalam cerita-cerita tersebut hanyalah sekedar sapuan hujan sesaat yang membasahi kerontang. Ingatlah, seorang ibu pasti menginginkan yang terbaik buat anaknya. Apapun akan dilakukan olehnya untuk membahagiakan anaknya tersebut. Lantas, coba kita tanya pada diri kita sendiri :

Sudah berapa sering kita mengeluh, menolak bahkan membentak ibu saat dimintai pertolongan olehnya??
Sudah berapa kali kita membuat ibu kita meneteskan airmata??
Sudah berapa banyak yang kita berikan kepada ibu kita??
Sudahkah itu bisa menggantikan apa yang telah ibu berikan kepada kita??


RUMAH TERAKHIRMU, IBU

Kulantunkan doa yang membaluti sekujur tubuhmu
Yang sedang rebah di bawah gundukan tanah merah itu.
Kubawakan kembang tujuh rupa dan kutebar di atasnya
Agar rumahmu terlihat rindang adanya.

Kubuatkan pintu kayu bertuliskan namamu,
Bertuliskan tanggal tangis pertamamu
Juga tanggal terakhir hidupmu
Itulah pintu rumah terakhirmu

Akan kusambangi rumahmu itu
Setiap aku merindu akan pelukmu
Rindu akan senyummu
Rindu akan paras ayumu
Rindu akan amanahmu
Rindu akan kasihmu
Rindu akan semua yang ada padamu, Ibu!!!

YOgya, 07 Maret 2014
Dhedi R Ghazali

Buat para sahabatku. Berikanlah yang terbaik buat ibumu selama Beliau masih mampu menikmati kehidupan ini. Gunakanlah waktu yang telah Allah berikan untuk kita masih bisa bersama dengan ibu kita. Kita tidak pernah tahu kapan ibu kita akan meninggalkan kita untuk selama-lamanya.


Jika menurut kalian, artikel ini bermanfaat. Silahkan di-share untuk teman Anda, sahabat Anda, keluarga Anda, atau bahkan orang yang tidak Anda kenal sekalipun. Setelah membaca, saya harap juga bisa meninggalkan komentar serta like fans page kehidupan tanpa batas.  Semoga Anda juga mendapatkan balasan pahala yang berlimpah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

“Barangsiapa yg memberi petunjuk atas kebaikan, maka baginya adalah pahala seperti orang yg melakukan kebaikan itu.” (HR Muslim)

Kehidupan Tanpa Batas

Ulang Tahunku Yang Ke-24

Dhedi R Ghazali | Monday, March 03, 2014 | 0 komentar
Ulang Tahunku Yang Ke-24
Ulang Tahunku Yang Ke-24
Tak terasa sudah akhirnya waktu beralu disetiap helai nafasku. Dua puluh empat tahun sudah nafas ini mendesah dalam setiap aliran denyut nadi bersama laju darah yang masih lancar mengaliri setiap anggota tubuh ini. Suka, duka, nestapa pastilah hal yang wajar adanya sebagi penghias kehidupan yang begitu penuh kejutan. Tawa dan air mata silih berganti salaing mengisi ruang-ruang hampa dunia dikala rasa menjelma menjadi sebuah hal yang begitu luar biasa. Dan di umur yang menginjak dua puluh empat tahun ini Allah SWT memberikan anugrah_Nya yang tak kusangka. Allah SWT membukakan pintu rezeki dengan jalan memberikan kesempatan untukku menjadi Pegawai Negeri Sipil di Kementerian Hukum dan HAM Kantor Wilayah Yogyakarta. Sunggu luar biasa banyak yang telah diberikan oleh Allah kepadaku sampai terkadang aku malu karena justru aku tak jarang mengabaikan setiap apa ang teah diwahyukan Allah SWT kepada umat manusia. Tiada kata yang bisa mewakii semua ini. Sungguh aku bersujud syukur atas pemberian umur panjang. Dimana aku masih diberi kesempatan untuk menjamahi dunia dan mengumpulkan pahala untuk ku tukar dengan surga. Dua puluh empat sudah terlewat penuh dengan kenangan yang tak akan bisa aku lupakan.

24 tahun yang lalu
kala gelayut malam lengser menuju peraduan
kala bulan beranjak pulang
di sepertiga malam yang penuh keheningan

Pecah keheningan itu dengan tangis pertamaku
Saat tubuh merahku berlumur darah keluar dari rahim ibuku
Awal dari langkahku tapaki jejak-jejak kehidupanku

24 tahun yang lalu
Pertamaku bercumbu dengan duniaku
Pertama kalinya aku bersenggama dengan udara
Kurasa indah dunia memanja menjelma rasa tiada tara

24 Tahun sudah kini kaki ini tapaki bumi
lewati detik demi detik waktu yang berarti
menjilati sisi demi sisi duniawi

24 tahun sudah langkah-langkah terpecah
membelah setiap jengkal amanah
Terkadang lelah seringkali goyah tapi hidup ini tabah memapah

Oh Tuhan
24 tahun sudah nyawa ini bersemayam dalam raga
Duka, nestapa dan airmata
Bahagia, canda dan tawa
Silih berganti goreskan sejuta cerita

Terimaksihku teruntuk-Mu Tuhanku
Atas waktu yang masih Kau sisihkan untukku
Atas segala pemberian-Mu kepadaku
Atas hidup yang Kau beri untukku

Dan kini . .
24 tahun waktu yang lalu kukemas dalam catatan kehidupanku
Kusimpan dalam indah lembaran masa laluku
pengingat atas segala anugerah-Mu

Yogya, 02 Maret 2014
Dhedi R Ghazali

Sekali lagi aku ucapkan puji syukur kepada Allah SWT atas segaa limpahan kenikmatan yang tak akan pernah bisa kuhitung dan kutukar dengan harga berapapun. Dipertambahan umurku ini aku senantiasa memanjatkan doa semoga tahun-tahun kedepan yang akan aku jalankan senantiasa menjadi lebih baik dari apa tahun-tahun yang telah aku lewatkan. Aamiin
Kehidupan Tanpa Batas

Senandung Anak Jalanan Part II

Dhedi R Ghazali | Saturday, March 01, 2014 | 1komentar
Senandung Anak Jalanan Part IIKehidupan jalanan adalah sebuah kehidupan yang keras. Butuh kucuran keringat untuk mendapatkan uang demi mengganjal perut keroncongan. Mungkin sering kita melihat banyak anak jalanan yang bergelut dengan kegetiran kehidupan di luar sana. Sungguh ironi yang menyayat-nyayat hati ketika anak-anak seumuran mereka harus berjibaku dengan kerasnya kehidupan jalanan. Harusnya hari-hari mereka diisi dengan bersekolah dan bermain dengan teman sebayanya. Tapi apa daya, ternyata takdir berkata lain. Ini adalah puisi yang saya ciptakan dimana puisi ini tercipta dari rasa keprihatinan saya terhadap kehidupan anak jalanan. 




Di pangkuan purnama yang memucat aku didekap senyap.
Merayap-rayap kesunyian membelaiku.
Suara binatang malam pun mengolok-olokku dengan ocehan tololnya.
Hingga aku dan orang-orang sekaumku
Melapuk dalam keadaan busuk ini

Tak cukup itu,
Lemah kami memapah resah yang membuncah
hingga emosi membakar kesabaran kami
Dan aku juga orang-orang sebangsaku
menggila dalam ketidakpastian makna sebuah keadilan

Inilah aku bangkai yang setengah hidup
menghirup bau busuk bangkai-bangkai orang-orang sekaumku.
Yang tengah hidup di ambang kemusnahan moral,
berdiri di atas duri-duri kecongkakkan orang-orang besar,
dibiarkan dalam comberan kefakiran yang semakin edan
diterlantarkan di jalanan, tidur di emperan pertokoan dan sebagian di bawah naungan kolong jembatan

Inilah senandungku dan orang sekaumku
yang berbaju lusuh, tubuh dekil pakaian compang-camping
pincang berjalan menyelusuri jalan
mengais recehan demi sesuap makan
digilas roda-roda kezaliman.
Karena kami adalah Anak Jalanan.

Oh Tuhanku
Hari-hariku tak seindah hari-hari bidadari yang menjual harga diri
pagi-pagiku tak sesejuk pagi-pagi pejabat-pejabat tinggi berkorupsi
siang-siangku tak secerah siang-siang orang-orang berkecukupan
dan malam-malamku tak segemerlap malam-malam pegawai kantoran.

Lalu apa yang kami dapat?
Yang kami dapat hanya harap-harap terlelap dalam pekat
yang tertidur pulas entah sampai kapan,
mungkin sampai kami menemui indah kematian!!!

Bertahun-tahun senandung kami tak terdengar
parau senandung ini ditelan janji-janji tak tertepati.
Ilusi janji-janji untuk membeli suara Kami

Arrghhh sudahlah..
Ini hanyalah bualanku dan orang-orang sekaumku.
Sebatas senandung yang tak semerdu kicauan burung
terkungkung dalam murung yang tiada berujung

Yogya, 25 Februari 2014
Dhedi R Ghazali


Jika menurut kalian, artikel ini bermanfaat. Silahkan di-share untuk teman Anda, sahabat Anda, keluarga Anda, atau bahkan orang yang tidak Anda kenal sekalipun. Setelah membaca, saya harap juga bisa meninggalkan komentar serta like fans page kehidupan tanpa batas.  Semoga Anda juga mendapatkan balasan pahala yang berlimpah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

“Barangsiapa yg memberi petunjuk atas kebaikan, maka baginya adalah pahala seperti orang yg melakukan kebaikan itu.” (HR Muslim)



Kehidupan Tanpa Batas

Pantun SA_SAKA

Dhedi R Ghazali | Saturday, March 01, 2014 | 0 komentar
Pantun SA_SAKA
Berikut ini adalah bebrapa pantun yang ebrbentuk SA_SAKA yang telah dihasilkan oleh anggota dalam group FB Sa-Saka. Semoga pntun-pantun ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Aamiin.

UNTUKMU, HAI PEREMPUAN

Jalan-jalan ke Pangandaran
Tiap tikungan makan rambutan
Jangan terbiasakan kelayapan
Teguhkan iman jaga tatapan

16Venus, 24022014

Notes:
Kelayapan: keluar tanpa jelas maksud dan tujuan biasanya untuk waktu malam hari, begadang


Penasehat Pantun

Siang berkebun memerun daun
Daun diperun apinya beruntun
Tuntun menuntun tetaplah santun
Agar mengalun menghimpun serumpun

Karya : Sesederhana Senja


NASEHAT PINTAR

Belukar penuh mawar-mawar
Mawar di pasar ditawar-tawar
Belajar harus benar-benar
Agar besar menjadi pintar

Karya : ErNata


Hidup Berbuah Berkah

Mawar merah merekah-rekah
Susah payah terpetik sudah
Marilah beribadah dan bersedekah
Insyaallah hidup berbuah berkah

Yogya, 23 Februari 2014
Dhedi R Ghazali


Gadis Tari


Pedang panjang anak bujang
Menantang genderang lawan berperang
Dayang sedang menari melayang-layang
Akang berulang-ulang mabuk kepayang

Karya : agus


TETEMBANG PERANG


Elang terbang tinggi melayang
Datang gagak garang menghadang
Maju perang berjuang menerjang
Pantang pulang sebelum menang

Selendang gadis kembang minang
Dibawa terbang elang karawang
Menyerang terjang gerbang menjulang
Pedang parang melenggang-lenggang

Sebab melayang selendang pirang
Berlinang gadis kembang minang
Nyawa terbang melenggang pulang
Sebab perang biang malang

Karya : Alfian Partikel Hitam
Catatan : Pantun sa-saka ini hanya diambil satu bait untuk dilombakan


Janji bintang

Bintang jatuh malang melintang
Malang petang datang harapan
Janji bintang datang menantang
Terbayang tentang bintang, bintang kepalsuan.

By : kaynal ahmad
Palembang, 23 02 2014


KORUPTOR

Buta mata cinta tahta
harta berjuta di tata.
Cerita Wanita berkata
warta berita di kota.

Sumenep,22 Februari 2014

NB:Tahta adalah kedudukan.
Arti dari sajak saka,
karena cinta kedudukan,tidak memandang rakyat
kecil menderita,harta berjuta2 ditata di Bank atau di
berikan pada wanita selingkuhannya,sampai
wanitanya mengaku,di bilikan mubil,, penulis mendengar lewat media cetak atau media
elektronik di kota.

Karya : Klis alan


KASIH HILANG

Elang terbang melayang-layang
Terbang pulang menjelang petang
Yang tersayang terbayang-bayang
Sayang hilang dipinang orang

Karya : Panggeran Poenggoek Ttc


..:: Menyesal ::..


Pergi jalan-jalan pagi-pagi
Jauh meninggi pergi lagi
Lagi-lagi ku merugi
Cinta anggi terbagi-bagi

Karya : Putra ArieZz


Jika menurut kalian, artikel ini bermanfaat. Silahkan di-share untuk teman Anda, sahabat Anda, keluarga Anda, atau bahkan orang yang tidak Anda kenal sekalipun. Setelah membaca, saya harap juga bisa meninggalkan komentar serta like fans page kehidupan tanpa batas.  Semoga Anda juga mendapatkan balasan pahala yang berlimpah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

“Barangsiapa yg memberi petunjuk atas kebaikan, maka baginya adalah pahala seperti orang yg melakukan kebaikan itu.” (HR Muslim)


Kehidupan Tanpa Batas
 
Support : Copyright © Nov 2010. Kehidupan Tanpa Batas - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger