Hati Yang Abu
/1/
Malam mencapai puncak
Satu bayang merambat acak
Di sini, masih terasa abu mengendap
Abu yang tak bisa kukecap.
Serupa apa abu itu?
Apa kini menjelma bak rindu?
Yang mendekap,
Mendangkalkan laut harap.
Mengelamkan langitku, pengap!
Di mataku:
Mawar tak lagi merah
Langit tak lagi cerah
Semua mengabu-abu
Semu!
Bisu.
Berlalu-lalu ...
Kelu.
/3/
Dulu.
Ada hati yang ber-satu
Merajut cinta tanpa jemu
Hingga datang api menyulut mimpiku menjadi debu.
Tak lagi dua atau satu.
Semua habis, tinggallah debu abu
Lalu angin buatnya berlalu
Tinggallah Ia, sang belenggu rindu.
"Pilu?"
Tentu!
... Selalu.
/4/
Kutunggu hujan
Percikkan kedamaian
Warnai kehidupan
Pada hati yang muram
Tuk hapuskan warna kelam.
Hendaknya aku harus keluar
Pergi, bebaskan hati mencari lagi pengganti
Karna takkan kudapat pelangi
Jika terus diam di sudut ruang ini
/5/
Harap hati yang abu berkarat tua
Kembali menjadi merah muda ceria
Kulepas duka
Kugenggam cinta.
Bandung, 17 Februari 2014
Dianie Apnialis M.
Jika menurut kalian, artikel ini
bermanfaat. Silahkan di-share untuk teman Anda, sahabat Anda, keluarga
Anda, atau bahkan orang yang tidak Anda kenal sekalipun. Setelah
membaca, saya harap juga bisa meninggalkan komentar serta like fans page
kehidupan tanpa batas. Semoga Anda juga mendapatkan balasan pahala
yang berlimpah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
“Barangsiapa yg memberi petunjuk atas kebaikan, maka baginya adalah pahala seperti orang yg melakukan kebaikan itu.” (HR Muslim)
“Barangsiapa yg memberi petunjuk atas kebaikan, maka baginya adalah pahala seperti orang yg melakukan kebaikan itu.” (HR Muslim)
0 komentar:
Post a Comment