Home » , » Puisi Sa-Saka ( Sajak Satu Kata )

Puisi Sa-Saka ( Sajak Satu Kata )

Dhedi R Ghazali | Wednesday, February 19, 2014 | 0 komentar
Puisi Sa-Saka ( Sajak Satu Kata )
Sudah beberapa bulan ini saya bergabung dalam salah satu group Facebook, group tersebut adalah Puisi Sa-Saka ( Sajak Satu Kata ). Pada awalnya saya bingung dengan puisi yang disajikan dalam group ini. Pertamamembaca puisi Sa-Saka rasanya aneh sekali. Namun lambat laun setelah saya pahami dan cermati apa itu Sa-Saka akhirnya saya kecanduan juga dengan jenis puisi baru ini. Meskipun Puisi Sa-Saka belum dikenal banyak orang, namun menurut saya jenis Puisi ini sangat menarik untuk dipelajari. Selain keindahan kata-kata didalamnya, kita juga akan belajar merangkai kata yang berima sama. Tentunya ini sangat menantang dan layak untuk kita mencobanya. Bagi yang berminat silahkan saja bergabung dalam Group Facebook Puisi Sa-saka Disini saya sediakan Linknya : Link Group FB Puisi Sasaka. Memang Goup ini saat ini baru beranggotakan 176 Anggota. Tapi saya yakin dalam beberapa waktu mendatang Sa-Saka akan menjadi salah satu jenis Puisi yang akan banyak dikenal orang. Inilah beberapa hal yang harus kita mengerti tentang Sa-Saka :

Sa-Saka merupakan singkatan dari Sajak Satu kata, ini merupakan ide pengembangan puisi terbaru oleh Indra Intisa (PianoPutih). Sa-saka (Sajak-Satu kata) adalah Puisi yang menekankan kekuatan pada rima/persajakan (bunyi) disetiap larik dan kata. Dalam perkembangannya Sa-saka banyak diberi masukan dari beberapa kawan-kawan penyair sehingga terciptalah Sa-Saka yang lebih baik lagi. Puisi ini disebut sajak karena penyajiannya dilakukan dalam baris-baris yang teratur dan terikat, serta sangat mementingkan keselarasan Bunyi bahasa, dan kesepadanan bunyi. Aturan penulisan Sasaka adalah setiap kata harus mempunyai kalimat, larik atau kosakata yang berima sama (a,a,a,a) ,baik kata,kalimat atau larik sebelumnya maupun sesudahnya. Dikatakan satu kata karena dalam setiap larik hanya boleh menyisipkan satu kata yang tidak mempunyai rima yang sama.

Sa-Saka terdiri dari dua kata yang digabungkan, yaitu sa dan saka, Sa artinya Sajak dan Saka adalah satu kata. Dalam Bahasa Sanskerta nama saka diberikan kepada anak laki-laki yang artinya dahan. Sedangkan dalam nama islami, nama saka diberikan untuk anak perempuan yang artinya bersinar dan bercahaya. Jadi Sa-saka bisa diartikan pada sebuah Puisi yang bersajak yang mempunyai banyak dahan aturan untuk membentuk banyak daun-daun sehingga puisi tersebut menjadi rimbun dan kuat, dan puisi tersebut akan menjadi indah karena mempunyai rima yang baik sehingga kelihatan bersinar dan bercahaya.

Sa-Saka merupakan singkatan dari Sajak Satu kata, ini merupakan ide pengembangan puisi terbaru oleh Indra Intisa (PianoPutih). Sa-saka (Sajak-Satu kata) adalah Puisi yang menekankan kekuatan pada rima/persajakan (bunyi) disetiap larik dan kata. Dalam perkembangannya Sa-saka banyak diberi masukan dari beberapa kawan-kawan penyair sehingga terciptalah Sa-Saka yang lebih baik lagi. Puisi ini disebut sajak karena penyajiannya dilakukan dalam baris-baris yang teratur dan terikat, serta sangat mementingkan keselarasan Bunyi bahasa, dan kesepadanan bunyi. Aturan penulisan Sasaka adalah setiap kata harus mempunyai kalimat, larik atau kosakata yang berima sama (a,a,a,a) ,baik kata,kalimat atau larik sebelumnya maupun sesudahnya. Dikatakan satu kata karena dalam setiap larik hanya boleh menyisipkan satu kata yang tidak mempunyai rima yang sama.

Sa-saka bertujuan untuk membuat puisi dengan model-model tertentu yang sesuai dengan aturan Sa-saka, yaitu :
1. Puisi yang indah dilihat 
2. Puisi yang enak dibaca
3. Puisi yang enak didengar 
4. Tapi tetap memperhatikan makna dan tujuan dari isi Sa-saka tersebut

Apakah Sa-saka termasuk hal baru dalam puisi? sebenarnya tidak, Sasaka merupakan pengembangan dari aturan-aturan yang ada dalam puisi, contoh : didalam Puisi lama atau puisi baru juga ada pengaturan sajak yang berima (bunyi) yang sama, hanya saja pengaturan setiap kata dan larik tidak seketat Sa-saka.

Dengan menulis Sa-saka secara tidak lansung akan melatih kita untuk menyeimbangkan antara Otak kanan dan Otak kiri. Otak kiri digunakan untuk mencari kata-kata berima sama,larik yang sama,memikirkan keseluruhan isi yang menyesuaikan rumus dan aturan. Sedangkan otak kanan bertugas untuk menyiapkan ide dan imajinasi. Semoga dengan Sa-saka kita bisa merubah pandangan orang-orang terhadapat Puisi, Karena untuk membuat Sa-saka tidak dibutuhkan imajinasi yang tinggi saja, tapi juga dibutuhkan perhitungan dan ketelitian yang hebat juga.

Mungkin kita sempat berfikir Sa-saka hanya akan membuat puisi dengan kata atau larik yang berima indah saja, tapi dari segi isi tidak bermakna sama sekali, seperti tong kosong nyaring bunyinya. Perlu diketahui, Sa-saka memang mengatur hal-hal menyangkut persajakan, rima dan bunyi saja, hanya saja Sebuah Sa-saka yang baik adalah Sa-saka yang bisa membuat isinya menjadi lebih baik juga. Makanya kita perlu menyeimbangkan antara otak kanan dan otak kiri.




Aturan Dalam Menuliskan Sa-Saka

1. Sa-saka harus mempunyai judul

2. Sa-saka harus mempunyai kata yang berima sama
   Contoh : Aj(ak) an(ak) berbij(ak)
  
3. Sa-saka harus mempunyai larik berima sama
   Contoh :
   Ajak anak berbij(ak)
   Mengajak bijak sejak beranj(ak)

4. Sa-saka harus mempunyai kata dan larik berima sama
   Contoh :
   Aj(ak) an(ak) berbij(ak)
   Menaj(ak) bij(ak) sej(ak) beranj(ak)

5. Sa-saka wajib memiliki kata berima sama minimal dua buah hurup terakhir dalam setiap larik
   Contoh   
   Benar    : Berkata terkata-ka(ta)
                  Kita bertah(ta)

   Salah    : Berkata terkata-ka(ta)
                 Kita bersahaj(a)

   Terkecuali kata berakhiran (ng) wajib tiga hurup, contoh :
   Benar    : Top(eng), kor(eng)
   Salah     :  Tope(ng), kenta(ng)

6. Sa-saka harus mempunyai kata minimal dua buah dalam setiap larik
   Contoh :
   (1)   (2)
   Ajak anak

7. Sa-saka harus mempunyai larik minimal dua buah
    Contoh :
    Ajak anak berbijak
    Mengajak bijak sejak beranjak

    Dibolehkan :

   a. Jumlah kata dalam sebuah larik boleh lebih dari dua kata (tiga,empat,dst)
       Contoh :
      (1)  (2)     (3)
     Ajak anak berbijak

   b. Jumlah larik boleh lebih dari dua larik (tiga,empat, dst)
       Contoh : 
       Ajak anak berbijak
       Mengajak bijak sejak beranjak
       Ahlak mulia mananjak

   c. Jumlah kata yang tak berima boleh dimasukkan kedalam larik maksimal satu buah kata saja
      Contoh : (Buruk) laku terpaku
      Dengan syarat, didalam larik tersebut sudah terpenuhi kata berima sama minimal dua buah kata

   d. Kata yang tak berima hanya boleh ditempatkan diawal atau ditengah larik
       Contoh :
       di awal larik    : Rasa na(si) ba(si)
       di tengah larik : Na(si) rasa ba(si)
  
      Tidak boleh diletakkan diakhir larik
      Contoh            : Na(si) ba(si) terasa

  e. Kata yang berima sama di satu hurup terakhir hanya boleh ditempatkan di awal atau ditengah larik
      Contoh
      di awal            : Ras(a) cin(ta) ki(ta)
                              Bertah(ta), terka(ta)

      di tengah larik    : Tera(sa) cint(a) bia(sa)
                                 Asa-a(sa) terpak(sa)

       Tidak boleh diletakkan diakhir larik
       Contoh :               
       Bertah(ta) terkata-ka(ta)
       Cin(ta) ki(ta) teras(a)

       Terkecuali kata berakhiran (ng) wajib tiga hurup, contoh :
       Benar :Top(eng), kor(eng)
       Salah :Tope(ng), kenta(ng)

  f. Jika Sa-saka telah memenuhi telah terbentuk dua larik, maka dibolehkan larik sebelumnya atau berikutnya terdiri dari satu buah kata saja, tetapi tetap menggunakan rima yang sama.

     Contoh :

     PENYAMUN                           

     Aku                                                             
     Buruk laku terpaku               
     Isi saku berbuku-buku         

     Atau

     Buruk laku terpaku               
     Isi saku berbuku-buku         
     Aku
                                    
  g. Jika Sa-saka ada menggunakan kata atau kalimat yang asing, terdengar baru, atau bahasa lain maka   buatkan catatan kaki/keterangan dibawah puisi tersebut. 
 
      Contoh :

      NASEHAT

      Ajak anak berbijak
      Mengajak bijak sejak beranjak
      Ahlak mulia mananjak
      Ajak anak menginjak
      Melonjak onar merajak
      Arak-arak disangka arzak

      Indra PianoPutih
      27 Januari 2014

      ***
     Nota :
     Arzak = permata yg indah warnanya
     Onar =
    (1) huru-hara; gempar: ulahnya menimbulkan
    (2) keributan; kegaduhan: anak nakal itu sering membuat gaduh,ribut
    (3) akal busuk; tipu muslihat: pedagang sering melakukan -- thd pembeli
    Arak = minuman keras, biasanya dibuat dr beras yg difermentasikan
    Merajak = tumbuh subur

Itulah beberapa hal yang bisa saya sampaikan tentang Sa-Saka. Jika Anda berminat untuk belajar tentang Sa-Saka silahkan bergabung di Group FB Puisi Sa-Saka. Didalamnya akan terdapat banyak pengalaman tentang Sa-Saka, bisa saling bertukar ide juga bisa saling membantu dalam memahami apa itu Sa-Saka. Saya yakin jika Anda telah mencobanya, maka lama-lama Anda akan tertantang dan mulai menyukai serta terinspirasi dengan puisi jenis ini.


Jika menurut kalian, artikel ini bermanfaat. Silahkan di-share untuk teman Anda, sahabat Anda, keluarga Anda, atau bahkan orang yang tidak Anda kenal sekalipun. Setelah membaca, saya harap juga bisa meninggalkan komentar serta like fans page kehidupan tanpa batas.  Semoga Anda juga mendapatkan balasan pahala yang berlimpah dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

“Barangsiapa yg memberi petunjuk atas kebaikan, maka baginya adalah pahala seperti orang yg melakukan kebaikan itu.” (HR Muslim)
Share this article :
Kehidupan Tanpa Batas

0 komentar:

Post a Comment

 
Support : Copyright © Nov 2010. Kehidupan Tanpa Batas - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger