Home » » Catatanku ( Aku dan Sahabat-Sahabatku )

Catatanku ( Aku dan Sahabat-Sahabatku )

Dhedi R Ghazali | Thursday, January 16, 2014 | 2komentar
Sahabat adalah sosok yang bisa menjadi orang yang begitu berarti dalam hidup kita. Banyak yang telah saya lewati dengan sahabat-sahabat saya. Suka, tawa, sedih, tangis semuanya ada. Susah senang dilalui bersama. Bagi saya pribadi, sosok sahabat sangatlah berpengaruh dalam kehidupan yang saya jalani. Ada kalanya memang sahabat membuat kita kecewa. Tapi memang seperti itulah seharusnya. Karena bagi saya kekecewaan terhadap apa yang telah dilakukan oleh sahabat saya dan saya bisa memperbaiki semua itu maka saat itu juga persahabatan itu akan menjadi lebih kuat dan berkesan. Banyak cerita yang sungguh berkesan dengan para sahabat saya, diantaranya adalah sebagai berikut :

Suatu hari saya dan sahabat-sahabat saya semasa SMK dulu pernah berpergian kesuatu tempat. Tanpa disadari ternyata kita kehabisan uang. Waktu itu kita butuh uang untuk beli bensin. Namun ternyata setelah dikumpulkan sisa uang yang ada tidak cukup. Lantas akhirnya untuk mendapatkan uang, saya dan sahabat saya memilih untuk mengamen. Dengan bermodal gitar yang kami bawa, kami akhirnya mengamen ditepi jalan. Setelah selama kurang lebih 2 jam ngamen, akhirnya terkumpul uang 43 ribu ( Rp. 43.000 ). Yang 20 ribu buat beli bensin dan sisanya buat beli nasi bungkus dan dimakan bersama. Hehehehee

Pernah juga saya dan salah satu sahabat saya menyukai satu wanita yang sama. Dan waktu itu kita sama-sama tidak tahu kalau wanita yang kita sukai adalah wanita yang sama. Sampai pada akhirnya sahabat saya melihat saya sedang jalan dengan wanita itu. Beberapa hari kemudian, sahabat saya itu melabrak saya bahkan sampai sempat berkelahi. Setelah kejadian itu akhirnya kita marahan selama hampir 1 bulan. Sampai pada suatu ketika saya dan sahabat saya mengetahui kalau ternyata wanita tersebut mempunyai banyak pacar. Dari situ akhirnya saya kembali bersahabat dengan dia.

Ini mungkin cerita yang paling berkesan. Sewaktu Kuliah dulu, saya dan beberapa sahabat saya bersepakat dan mempunyai komitmen untuk harus bisa lulus bareng. Dengan komitmen tersebut, akhirnya kami bersepakat untuk mengerjakan skripsi bersama. Dan jika salah satu dari kita belum selesai skripsinya, maka tidak boleh ada yang mendaftar pendadaran. Dari situ, kami selalu mengerjakan skripsi bersama. Yang berkesan adalah, ketika salah satu dari kita sedang tidak punya uang maka ya kita beli makan bareng-bareng dan dimakan bareng-bareng juga. Saling meminjamkan uang sudah menjadi kewajaran bagi kita. Dan tidak pernah ada hitung-hitungan. Akhirnya kita semua bisa lulus bareng, kecuali saya. Karena pada saat wisuda, saya tidak bisa hadir sebab bersamaan dengan acara lain yang tidak bisa saya tinggalkan. Akhirnya tidak bisa berfoto bersama pada saat wisuda. Tidak kehabisan akal, selang daua hari setelah wisuda. Sahabat-sahabat saya mengajak saya ketemuan disalah satu studio foto. Sesampainnya disana ternyata saya sudah disewakan baju Toga ( aju Wisuda ), lalu kita berfoto bersama. Padahal saya sendiri belum wisuda, eee dah pake toga dan foto bersama. Heheheh

Adapun beberapa sahabat saya yang meninggal dunia akibat kecelakaan. Dan yang masih teringat dikepala saya adalah salah satu sahabat saya yang kecelakaan dan meninggal dunia beberapa hari sebelum hari raya dan disat dia sedang menempuh skripsi. 3 hari sebelum meninggal dunia, almarhum sempat ikut acara bakar sate bareng dikozt salah satu sahabat saya juga. Malam itu sungguh menjadi malam terkahir saya melihat dan bersama dia sekaligus menjadi malam yang penuh keanangan.

Itulah beberapa cerita saya dengan sahabat-sahabat saya. Sampai sekarangpun kami masih berkomunikasi meski sudah tidak dalam satu kota lagi. Masih banyak cerita yang lain yang tidak bisa saya tuliskan. Karena jika saya tulkiskan pasti akan membutuhkan waktu berhari-hari untuk menyelesaikannya. Itulah cerita tentang sahabat-sahabat saya. Bagi saya, mereka adalah bagian dari keluarga.


Share this article :
Kehidupan Tanpa Batas

2 komentar:

Anisayu Nastutik said...

Karena dari betantem dg sahabat
biasanya akan jadi nasehat
dan bikin awetnya bersahabat

Dhedi R Ghazali said...

Setuju ..
Kalau persahabatan lurus-lurus aja palah terlihat hambar dan mudah dipatahkan

Post a Comment

 
Support : Copyright © Nov 2010. Kehidupan Tanpa Batas - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger